Selamat malam untukmu yang jauh dari pelukan ...
Ini tulisanku tentang kamu yang entah sudah sampai di aksara
keberapa.
Aku hanya sekedar penulis biasa, yang hanya bisa memujamu
dengan aksara.
Aku sudah mahir menuliskan tentangmu, bahkan diammu sekalipun
mampu kuaksarakan .
Mungkin, untuk orang sepertimu, ini hanyalah
tulisan tanpa arti yang sedkit atau memang berlebihan untuk dibaca.
Namun,
untuk beberapa orang penikmat, atau bahkan peramu aksara seperti aku ini adalah
nyawa, rasa, atau bahkan wicara yang hanya dengan menulis mereka bsa
mengungkapkan segalanya .
Kamu masih kesulitan memahami duniaku?
Mari aku ajarkan membuat puisi, dan
nanti buatkan satu untukku..
Untuk kamu, yang sedang jauh dari tatapan..
Aku merindukanmu. . .
Malam ini, angin begitu tenang hingga
rinduku mungkin bisa saja terdengar. Aku merindukan segala malam tentang kita.
Aku rindu memelukmu kala malam.
Aku rindu tawamu, rasa acuhmu, segalanya
tentangmu yang tak bisa datang sendiri dan menunggu untuk kucari.
Kau tau aku mencintaimu.
Mencintai caramu berpikir,
mencintai caramu menyikapi waktu, dan lagi-lagi segalanya.
Aku suka menuliskan
tentangmu.
Aku suka caramu bertutur, aku suka caramu mengalah untukku, aku suka
caramu merengkuhku di malam dingin hingga aku terbuai, larut dalam pelukan
hangatmu.
Aku suka caramu menatap dunia, dan lagi-lagi… aku jatuh cinta padamu
untuk yang kesekian kali.
Kamu selalu tau cara membuat aku menangis sedih, namun kamu
juga selalu tau cara untuk membuatku menginginkanmu kembali.
Kamu selalu tau bagaiamana
cara membuat aku takut kehilanganmu.
Kamu selalu tau kapan waktu disaat aku
benar-benar bisa jatuh hati padamu di ujung waktu, dan kamu selalu punya seribu
cara membuat aku menangis bahagia karenamu.
Untuk kamu, yang sedang kucintai hatinya..
Kamu tau, aku selalu menyayangimu. Seolah tanpa berakhir,
seperti tdak pernah terpikir.
Kamu tau, aku selalu memperhatikan setiap inchi
perpindahanmu.
Ingatlah bahwa ketika aku bertanya tentang sesuatu yang akan kamu
lakukan, bukan berarti aku hanya sekedar ingin tahu.
Lebih dari itu, aku
mengkawatirkanmu. Mengkhawatirkan setiap apa yang kamu lakukan.
Untuk kamu yang sedang kutuliskan ceritanya..
Entah akan jadi apa kita selanjutnya.
Entah apa rencana
Tuhan dalam menjadikanmu sebagai siapa nanti. Apapun, ketika waktu mulai
menjawab dan keadaan mulai bisa menerima siapa kita.
Untuk saat ini, biarkan
aku merasa cukup dengan kita.
Tolong, jangan pernah memaksaku untuk mencari
siapa dan apa yang terbaik melebihi kamu.
Aku hanya mahir menuliskan sebuah
impian, cerita tentangmu, luka yang membalut setiap cerita dan ketika nanti
akan tiba masanya aku akan menjemput masa itu.
Entah masih tetap memperjuangkanmu
sebagai seseorang yang kuminta namanya pada Tuhan atau hanya sebatas memasuki
hatimu sebagai tempat singgah
Yang jelas, aku cukup bahagia bersamamu—saat ini; papun kita.
Maafkan aku atas segala sikapku yang kerapkali tidak
menyenangkanmu,maafkan aku yang tak bisa memahami bagaimana cara untuk
tunjukkan maksudku.
Maafkan aku dan rasaku atas keadaan ini..
Selamat malam, kamu yang berulang kali membuat aku jatuh hati.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar