back

Welcome To Lilah Blog

Kamis, 19 Mei 2016

Untukmu Yang Berulang Kali Membuatku Jatuh Hati

Selamat malam untukmu yang jauh dari pelukan ... 
Ini tulisanku tentang kamu yang entah sudah sampai di aksara keberapa.
Aku hanya sekedar penulis biasa, yang hanya bisa memujamu dengan aksara. 

Aku sudah mahir menuliskan tentangmu, bahkan diammu sekalipun mampu kuaksarakan .
Mungkin, untuk orang sepertimu, ini hanyalah tulisan tanpa arti yang sedkit atau memang berlebihan untuk dibaca.
Namun, untuk beberapa orang penikmat, atau bahkan peramu aksara seperti aku ini adalah nyawa, rasa, atau bahkan wicara yang hanya dengan menulis mereka bsa mengungkapkan segalanya
Kamu masih kesulitan memahami duniaku? 
Mari aku ajarkan membuat puisi, dan nanti buatkan satu untukku..


Untuk kamu, yang sedang jauh dari tatapan..

Aku merindukanmu. . .
Malam ini, angin begitu tenang hingga rinduku mungkin bisa saja terdengar. Aku merindukan segala malam tentang kita.
Aku rindu memelukmu kala malam.
Aku rindu tawamu, rasa acuhmu, segalanya tentangmu yang tak bisa datang sendiri dan menunggu untuk kucari.
Kau tau aku mencintaimu. 
Mencintai caramu berpikir, mencintai caramu menyikapi waktu, dan lagi-lagi segalanya. 
Aku suka menuliskan tentangmu. 
Aku suka caramu bertutur, aku suka caramu mengalah untukku, aku suka caramu merengkuhku di malam dingin hingga aku terbuai, larut dalam pelukan hangatmu. 
Aku suka caramu menatap dunia, dan lagi-lagi… aku jatuh cinta padamu untuk yang kesekian kali.

Kamu selalu tau cara membuat aku menangis sedih, namun kamu juga selalu tau cara untuk membuatku menginginkanmu kembali. 
Kamu selalu tau bagaiamana cara membuat aku takut kehilanganmu.
Kamu selalu tau kapan waktu disaat aku benar-benar bisa jatuh hati padamu di ujung waktu, dan kamu selalu punya seribu cara membuat aku menangis bahagia karenamu.

Untuk kamu, yang sedang kucintai hatinya..

Kamu tau, aku selalu menyayangimu. Seolah tanpa berakhir, seperti tdak pernah terpikir.
Kamu tau, aku selalu memperhatikan setiap inchi perpindahanmu.
Ingatlah bahwa ketika aku bertanya tentang sesuatu yang akan kamu lakukan, bukan berarti aku hanya sekedar ingin tahu. 
Lebih dari itu, aku mengkawatirkanmu. Mengkhawatirkan setiap apa yang kamu lakukan. 

Untuk kamu yang sedang kutuliskan ceritanya..

Entah akan jadi apa kita selanjutnya. 
Entah apa rencana Tuhan dalam menjadikanmu sebagai siapa nanti. Apapun, ketika waktu mulai menjawab dan keadaan mulai bisa menerima siapa kita.
Untuk saat ini, biarkan aku merasa cukup dengan kita. 
Tolong, jangan pernah memaksaku untuk mencari siapa dan apa yang terbaik melebihi kamu.
Aku hanya mahir menuliskan sebuah impian, cerita tentangmu, luka yang membalut setiap cerita dan ketika nanti akan tiba masanya aku akan menjemput masa itu. 
Entah masih tetap memperjuangkanmu sebagai seseorang yang kuminta namanya pada Tuhan atau hanya sebatas memasuki hatimu sebagai tempat singgah
Yang jelas, aku cukup bahagia bersamamu—saat ini; papun kita.
Maafkan aku atas segala sikapku yang kerapkali tidak menyenangkanmu,maafkan aku yang tak bisa memahami bagaimana cara untuk tunjukkan maksudku. 
Maafkan aku dan rasaku atas keadaan ini..

Selamat malam, kamu yang berulang kali membuat aku jatuh hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar