back

Welcome To Lilah Blog

Selasa, 20 September 2016

Lost Things

Do you know when you've lost something -- like your favorite T-Shirt or a set of keys-- and while looking for it, you come across something else you once missed but have long since forgotten?
Well whatever it was, there was a point where you decided to stop searching, maybe because it was no longer required or a new replacement was found. It is almost as if it never existed in the first place-- until that moment  of rediscovery, a flash of recognition.

Everyone has one-- an inventory of lost things waiting to be found. Yearning to be acknowledged of the worth they once held in your life.

I think this is where i belong -- among all your other lost things.
A crumpled  note at the bottom or a drawer or an old photograph pressed between the pages of a book .

I hope someday you'll find me and remember what i once meant to you .



Rabu, 13 Juli 2016

Quotes . .

Terkadang angka atau tanggal begitu sangat penting..
akan terasa berharga detik demi detik setelah lama tidak ada pertemuan.

Dan sampai saat ini ternyata waktu tidak bisa mengusik hati.
Rasa rindu bahkan menjadi badai. Dan sayang yang tak memudar.

Rindu (Lagi)

Malam nanti kau akan jatuh cinta
Pada sepi sunyi
 Pada sendirimu menunggu pagi
 Kau tinggal berdua saja dengan detak jantungmu, dan ia membisikkan sesuatu:

Namaku.

Lalu kau tahu kau jatuh cinta. Lagi.
Pada segala semesta tempatku berada.

Kamis, 19 Mei 2016

Untukmu Yang Berulang Kali Membuatku Jatuh Hati

Selamat malam untukmu yang jauh dari pelukan ... 
Ini tulisanku tentang kamu yang entah sudah sampai di aksara keberapa.
Aku hanya sekedar penulis biasa, yang hanya bisa memujamu dengan aksara. 

Aku sudah mahir menuliskan tentangmu, bahkan diammu sekalipun mampu kuaksarakan .
Mungkin, untuk orang sepertimu, ini hanyalah tulisan tanpa arti yang sedkit atau memang berlebihan untuk dibaca.
Namun, untuk beberapa orang penikmat, atau bahkan peramu aksara seperti aku ini adalah nyawa, rasa, atau bahkan wicara yang hanya dengan menulis mereka bsa mengungkapkan segalanya
Kamu masih kesulitan memahami duniaku? 
Mari aku ajarkan membuat puisi, dan nanti buatkan satu untukku..


Untuk kamu, yang sedang jauh dari tatapan..

Aku merindukanmu. . .
Malam ini, angin begitu tenang hingga rinduku mungkin bisa saja terdengar. Aku merindukan segala malam tentang kita.
Aku rindu memelukmu kala malam.
Aku rindu tawamu, rasa acuhmu, segalanya tentangmu yang tak bisa datang sendiri dan menunggu untuk kucari.
Kau tau aku mencintaimu. 
Mencintai caramu berpikir, mencintai caramu menyikapi waktu, dan lagi-lagi segalanya. 
Aku suka menuliskan tentangmu. 
Aku suka caramu bertutur, aku suka caramu mengalah untukku, aku suka caramu merengkuhku di malam dingin hingga aku terbuai, larut dalam pelukan hangatmu. 
Aku suka caramu menatap dunia, dan lagi-lagi… aku jatuh cinta padamu untuk yang kesekian kali.

Kamu selalu tau cara membuat aku menangis sedih, namun kamu juga selalu tau cara untuk membuatku menginginkanmu kembali. 
Kamu selalu tau bagaiamana cara membuat aku takut kehilanganmu.
Kamu selalu tau kapan waktu disaat aku benar-benar bisa jatuh hati padamu di ujung waktu, dan kamu selalu punya seribu cara membuat aku menangis bahagia karenamu.

Untuk kamu, yang sedang kucintai hatinya..

Kamu tau, aku selalu menyayangimu. Seolah tanpa berakhir, seperti tdak pernah terpikir.
Kamu tau, aku selalu memperhatikan setiap inchi perpindahanmu.
Ingatlah bahwa ketika aku bertanya tentang sesuatu yang akan kamu lakukan, bukan berarti aku hanya sekedar ingin tahu. 
Lebih dari itu, aku mengkawatirkanmu. Mengkhawatirkan setiap apa yang kamu lakukan. 

Untuk kamu yang sedang kutuliskan ceritanya..

Entah akan jadi apa kita selanjutnya. 
Entah apa rencana Tuhan dalam menjadikanmu sebagai siapa nanti. Apapun, ketika waktu mulai menjawab dan keadaan mulai bisa menerima siapa kita.
Untuk saat ini, biarkan aku merasa cukup dengan kita. 
Tolong, jangan pernah memaksaku untuk mencari siapa dan apa yang terbaik melebihi kamu.
Aku hanya mahir menuliskan sebuah impian, cerita tentangmu, luka yang membalut setiap cerita dan ketika nanti akan tiba masanya aku akan menjemput masa itu. 
Entah masih tetap memperjuangkanmu sebagai seseorang yang kuminta namanya pada Tuhan atau hanya sebatas memasuki hatimu sebagai tempat singgah
Yang jelas, aku cukup bahagia bersamamu—saat ini; papun kita.
Maafkan aku atas segala sikapku yang kerapkali tidak menyenangkanmu,maafkan aku yang tak bisa memahami bagaimana cara untuk tunjukkan maksudku. 
Maafkan aku dan rasaku atas keadaan ini..

Selamat malam, kamu yang berulang kali membuat aku jatuh hati.

Selasa, 10 Mei 2016

Quotes

Entah mengapa rindu ini begitu menusuk hati hingga menembus jantung . Semoga saja bukan berarti aku akan kehilanganmu kekasih  .....

Minggu, 24 April 2016

Aku lelah berpisah, aku tak tahu lagi jelasnya suatu arah. Memikirkan kata 'pisah’ seperti ada ketidakrelaan yang menggantung ditiap hurufnya.

Kepada yang masih ada di sudut pikirku,

Nada-nada pasrah dari kisah kita akhirnya menyerah. Katanya kita terlalu cepat mengakhiri sesuatu yang belum pantas berakhir, mereka tak ingin lagi mangkir dari garis takdir. Jika dulu kita lelah melanjutkan kisah, kini kita lelah berpisah. Saat ego mengijinkan kita terpisah, rasa yang dulu tersembunyi oleh gengsi bahwa kita masih saling mengingini kini semakin bertambah. Aku percaya, hadirnya jurang pemisah bukan tanpa suatu tujuan yang tidak beralasan. Itu mungkin hanya jeda yang melatih hati agar semakin dewasa. Agar kita sama-sama menjadi pemerhati yang peduli akan kondisi hati. Agar kita tahu seberapa besar cinta yang tersembunyi selama ini. Agar kita tahu selama apa hati telah absen mengungkapkan opininya sendiri.

Kita tidak akan pernah saling mencari lagi jika kita tidak benar-benar masih saling mengingini kan? Karena aku tahu, pada yang selain kamu hati tak bekerja sesempurna itu sebagai rumah untuk cinta. Karena kamu pun mengaku, pada yang selain aku rasa yang kau edarkan hanya sebatas rangkaian palsu. Kita pun sama-sama tahu, ada pekerjaan besar menunggu untuk melahirkan perbaikan-perbaikan bagi sebuah hubungan yang sempat kita sepelekan. Kita pun sama-sama tahu, kesempatan tidak datang dua kali pada yang berniat menyia-nyiakan.
Kita adalah dua anggota pasukan rasa yang melebur jadi satu nyawa. Untuk ketidakakuran yang sering kali menyakitkan, semoga pada detik berikutnya kedewasaan bisa mengalahkan. Mendahulukan hati, menomorduakan gengsi, dan menaruh urusan-urusan pribadi pada urutan yang kesekian. Aku tidak akan menaruh janji, aku tidak akan mengecap kata ‘selamanya’ pada garis edar hubungan kita. Aku tidak akan mempertanyakan pada Tuhan bagaimana nantinya akan berkelanjutan. Yang aku tahu, aku tak pernah memiliki rasa lelah untuk berpisah dengan sesiapa terkecuali kamu.


Aku lelah berpisah, aku tak tahu lagi jelasnya suatu arah. Memikirkan kata 'pisah’ seperti ada ketidakrelaan yang menggantung ditiap hurufnya. Aku masih memikirkan kelanjutan cerita kita.

Yang pernah jadi perempuanmu.

Kamis, 14 April 2016

Quotes.....

Pada setiap lelahmu, percayalah tak akan ada yang sia-sia. Pada setiap kerja keras yang kau kerahkan demi kebajikan, percayalah bahwa Tuhan tak pernah tega membiarkanmu berjalan sendirian. Dia bersamamu. Selalu.

Kamis, 07 April 2016

Sahabat,Aku ingin cerita Kita seperti kaset yang dapat berulang-ulang diputar kembali


 Semula, adalah pertemuan tak sengaja
Berbagi kata, bercerita, kemudian kita tertawa bersama di bawah langit yang kebiruan, dan kita mulai menyebut nama,  Kau dan aku, kini bersahabat
.



Banyak hari yang terlewati membawa jejak jejak cerita dalam hati kita ...
Sejak aku mengenal kalian , sejak hari itu tercipta satu cerita.
Mungkin kau pernah berkata "pemikiran kita tidak sama " ,
tetapi perbedaan itu membuat persahabatan kita semakin menyatu .




Terkadang kesibukan yang kita lewati bersama sangat melelahkan,
tetapi  rasa lelah itu hilang karena kebersamaan kita dan senyum kalian memberi warna dalam cerita kita.

 Pada saat itu di Jakarta , bersama kita lewati hari sebelum hari perpisahan . terbenamnya matahari , menjadi saksi pertemuan kita pada saat itu .



sahabat..
aku mengerti berkurangnya intensitas komunikasi kita, bukan karena kita tak lagi peduli. bukan pula karena kita saling benci.
aku mengerti mungkin karena kau dan aku tak dalam area yang sama lagi. kau dengan segala kesibukanmu, dan aku pun begitu.

Dan sahabat
Kita adalah perjalanan
Langkah kaki yang beriringan tanpa pernah memperdebatkan
Siapa di antara kita yang harus berjalan di depan
Langkah bersama, kadang di depan kadang di belakang
Tapi tak pernah meninggalkan.



 Langkah kaki kita memang tidak tidak lagi bersamaan , tetapi cerita kita tidak pernah hilang di dalam hati dan memori dunia . Biarlah kita ikuti arus cerita dunia ....
Aku akan ceritakan kepada dunia betapa kita pernah lewati suka duka kita ini bersama sebagai sahaba.
karena jika tidak ada sahabat , tidak akan ada persahabatan .


 

Rabu, 06 April 2016

Untukmu yang Terpisah Dariku dan Hidup Berbeda Kota. Bersabarlah, Jarak Ini Hanya Sementara

“Kita bakal baik-baik aja ‘kan? Kamu nggak akan lupa kasih aku kabar, ‘kan?”
“Hai, Sayang. Kamu tadi makan apa? Tugas kampus udah beres? Mau video call sekarang nggak?”
“Aku capek, pengen cerita. Coba ada kamu di sini…”
“Sayang.”
“Apa?”
“Kangen.”
Terpisah berkilo-kilometer jauhnya karena harus hidup berbeda kota, rutinitas yang kita miliki 180 derajat berlainan dari pasangan-pasangan lainnya. Untuk kita, tak ada kemewahan dalam wujud makan bersama setiap malam, atau jalan-jalan menjelajahi tempat baru di akhir pekan.

  Tak selamanya aku bisa berpikir baik. Ada saat di mana jarak membuatku cemburu, mencemaskan utuhnya perasaanmu. Kadang lebih mudah bagiku untuk menyerah pada keadaan. Jika bukan karena beberapa hal, mungkin aku tak akan sekuat sekarang.

Aku selalu menyimpan rindu. Hampir apapun kulakukan demi menghabiskan lebih banyak waktu bersamamu.

maxresdefault1


Selalu ada pesan manis darimu

Tahukah kau apa yang membuatku tersenyum? Bangun di pagi hari dan melihat lampu LED ponsel  Xiaomi-ku berkedip ungu. Tanpa melihatnya pun aku tahu, itu pesan darimu.
“Ayaaank bangun .” Kadang pesanmu sesingkat itu.
“Yaaaankk, banguuuun… PING!!~~”
Ah, betapa kau selalu berusaha ceria. Betapa kau selalu berhasil membuatku berkali-kali jatuh cinta.

Bagaimanapun, aku mesti berlapang dada. Ujian ini adalah demi masa depan kita bersama

Ini hanya untuk sementara
Ini hanya untuk sementara
Seperti tadi aku mengaku: aku selalu rindu. Namun aku pun tahu, bukan hubungan yang sehat namanya jika aku tak punya dunia selain dirimu. Itulah yang selalu kuputar di rongga kepala setiap waktu: dalam hari-hari di mana aku merasa rinduku sudah keterlaluan hebatnya. Paling tidak, aku masih punya banyak hal yang bisa kunikmati selagi kau tak ada di sini. Aku pun beruntung, dikelilingi teman-teman sejati.
“Elah, sendirian terus… Apa bedanya kamu sama jomblo kayak kita?”
Aku tertawa saja mendengar lawakan mereka. (Hei, jangan dikira aku tak bisa lagi tertawa!) Kau pun pasti senang mendengar keadaanku relatif baik-baik saja. Aku masih makan dengan lahap, belajar dengan giat, berkumpul dengan teman-teman hingga lupa waktu dan mentari pagi yang mengingatkanku.
Perpisahan ini sementara. Kita lakukan demi masa depan yang lebih baik untuk berdua. Kau selalu berkata, “Aku “meninggalkanmu” bukan untuk bersenang-senang sendiri.” Kau bekerja tanpa lelah, mengejar ambisi. Aku pun berusaha begitu: menyibukkan diri dalam proyek-proyek pribadi serta hobi agar setiap waktuku di sini tak terbuang tanpa arti.

Berjanjilah untuk selalu percaya. Jarak ini bukan apa-apa dibandingkan masa yang sudah menanti kita berdua

Ini hanya sementara. Sebentar, saja
Ini hanya sementara. Sebentar, saja
Beratnya hari-hari yang kita lalui saat ini bukannya tanpa balasannya. Andai kita berlapang dada — sedikit lagi saja — pengorbanan kita sekarang tak akan sia-sia. Aku berjanji; dan semoga kau memercayainya.
Ingatkah saat aku dulu pertama kali memintamu menjadi yang ada dalam doaku? Hingga sekarang, aku tak pernah merasa salah telah memilihmu. Kau yang baik hati dan setia. Kau yang sepenuh hati mengejar cita-cita, kau yang selalu ceria. Kau yang membuatku menjadi aku yang seutuhnya.
Jarak kita sekarang bukan apa-apa dibandingkan masa depan yang kita punya bersama. Sebelum terlalu lama, kita akan bertemu lagi. Dan ada saatnya nanti, di masa yang akan datang, aku tidur tak lagi ditemani boneka darimu , namun hangatnya tubuhmu. Kita tak akan mengucapkan selamat tinggal — hanya selamat malam.
Sebelum waktu itu tiba, kita harus bahagia dengan apa yang ada.
Dariku,
Yang setiap pagi menanti pesan baru darimu